Sidang SKRT : Anggoro Sebut Kaban Pengecut

 

Koran Bisnis Indonesia Page 12 Oleh Lukmanul Hakim Daulay/Antara


JAKARTA—Direktur PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo mengaku kesal terhadap mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat (M.S.) Kaban.
Menurutnya, semasa menjabat, M.S. Kaban dianggap lamban menyetujui proyek revitalisasi sistem komunikasi radio terpadu (SKRT).
“Terus terang saja di sidang ini saya kurang respek sama Pak Kaban karena dia pengecut, enggak berani dia. Padahal SKRT diperlukan di kehutanan, jadi dia menteri yang cari selamat, SKRT jadi mubazir sekarang,” ujar Anggoro saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (11/6).
Anggoro mengatakan alasan dirinya berpersepsi demikian bermula ketika dia menemui M.S. Kaban yang kala itu menjabat Menteri Kehutanan. Saat itu Anggoro berniat meminta bantuan Kaban untuk menyetujui anggaran proyek revitalisasi SKRT.
“Ke sana, saya lapor sama Pak Kahan, Pak saya dan Masaro minta izin minta waktu untuk menghadap Bapak melaporkan soal proyek SKRT,” ujarnya.
Namun ternyata menurutnya, Kaban menanggapi dingin permintaan tersebut. Anggoro disarankan membuat surat mengenai keluhannya terkait dengan proyek SKRT. “Saya akan tangani sebagaimana mestinya,” kata Anggoro meniru perkataan Kaban.
Dalam persidangan Anggoro mengaku kecewa dengan Kaban. Apalagi Anggoro pemah ikut berusaha mencari pinjaman lunak ke luar negeri untuk membiayai program ini. “Kami usahakan cari soft loan setengah mati jungkir balik,” terangnya.
Dalam sidang kemarin Anggoro juga mengakui bersalah karena kabur keluar negeri saat proses penyidikannya masih berlangsung hingga 4,5 tahun.
“Saya menyesal, saya tidak cepatcepat pulang, sikon [situasi dan kondisi] membuat saya tidak bisa pulang, mungkin kalau saya pulang tidak seperti ini, penyesalan saya terbesar kenapa saya tidak pulang,” ungkap Anggoro. (Lukmanul Hakim Daulay/Antara)

Darkwin Web's Official