Demo Hari Kebangkitan Nasional: Polisi dan Jurnalis Makassar Terkena Panah

JAKARTA – Aksi besar-besaran mahasiswa di seluruh Indonesia bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, kemarin, hanya terjadi di beberapa tempat. Di Makassar, Sulawesi Selatan, demonstrasi mengkritik pemerintah Joko Widodo diwarnai kericuhan.

Dalam demo di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar itu, seorang anggota kepolisian, Brigadir Kepala Murjid, serta dua jurnalis—Aksa (Go TV) dan Fadjar Thalib (Metro TV)—terkena anak panah. Anggota Kepolisian Resor Gowa itu terkena anak panah pada bagian betis kiri saat berusaha meredam perlawanan mahasiswa. Adapun dua wartawan yang meliput ° aksi terkena anak panah pada tangan kiri. Namun luka mereka tak parah.

Kericuhan dalam unjuk rasa mahasiswa juga terjadi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan. Aparat Kepodisian Resor Kota Besar Makassar mengamankan 16 mahasiswa yang bentrok dengan polisi dan pegawai DPRD. “Iya, demo tadi sempat diwarnai keributan,” kata Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Abdul Azis.

Mahasiswa dan polisi serta pegawai DPRD saling dorong,sehingga kaca gedung pecah. Mahasiswa juga Melempari gedung DPRD dan memecahkan pot bunga di median jalan. Mereka dibubarkan oleh polisi.

Di Jakarta, demo tampak sepi. Di Bundaran Hotel Indonesia, hanya belasan mahasiswa yang berorasi mengkritik kebijakan pemerintah, antara lain soal naik-turunnya harga BBM bersubsidi. “Carut-marut sektor energi disebabkan oleh kebijakan yang tak tepat,” ujar Koordinator Pusat Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia Ahmad Khairudin Syam. Ia juga mengatakan seluruh anggota BEM sepakat berdemonstrasi hari ini, 21 Mei 2015. “Karena momentumnya pas, yakni peringatan reforrnasi.”

Di Sumatera Utara, ratusan mahasiswa, yang tergabung dalam, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan, berunjuk rasa di Balai Kota Medan untuk mengkritik pemerintah, yang dianggap menyengsarakan rakyat. Di Kota Malang, Jawa Timur, gelombang unjuk rasa yang dilakukan berbagai organisasi silih berganti di depan gedung Dewan. Di Kota Kediri, anggota aliansi BEM Kediri Raya, yang berdemo di gedung DPRD, sempat bentrok dan saling dorong dengan polisi.

Darkwin Web's Official